Pangkal pinang,Harianinfo.com –
Calon Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman mendorong generasi muda Indonesia baik milenial maupun gen-Z untuk turut serta dan berperan aktif dalam mengembangan sektor ekonomi kreatif.
Menurut Erzaldi, ekonomi kreatif (ekraf) penting bagi generasi milenial karena dapat memberikan banyak manfaat, di antaranya: Menciptakan lapangan kerja baru, Mengurangi angka pengangguran, Meningkatkan inovasi di berbagai bidang, Menciptakan kompetisi bisnis yang lebih sehat, Memanfaatkan digitalisasi untuk mengembangkan karya.
“Ekonomi kreatif juga memiliki potensi ekonomi yang signifikan, seperti meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Memberikan kontribusi terhadap pembangunan sosial dan budaya, Mendorong kewirausahaan, Mendorong pertukaran budaya antar negara dan komunitas,” kata Erzaldi, Kamis (14/11/2024).
Disisi lain, lanjut Erzaldi, generasi muda memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa karena memiliki tingkat kreativitas yang tinggi, pengetahuan yang baru, dan inovatif.
Erzaldi menjelaskan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan ekonomi kreatif dengan melibatkan kaum milenial, antara lain :
1. Pengembangan Ruang Kreatif dan Co-working Spaces: Sediakan ruang-ruang kreatif dan co-working spaces yang terjangkau dan mudah diakses oleh kaum milenial. Tempat ini dapat menjadi pusat kolaborasi dan inovasi, memungkinkan mereka untuk bekerja bersama, berbagi ide, dan membangun komunitas.
2. Pelatihan dan Workshop: Adakan pelatihan, lokakarya, dan program mentorship di berbagai bidang ekonomi kreatif, seperti desain grafis, film, animasi, musik, seni, dan digital marketing. Program ini bisa melibatkan praktisi profesional yang dapat menginspirasi dan memberikan panduan praktis kepada generasi muda.
3. Dukungan Inkubasi dan Akselerator Bisnis: Bentuk program inkubasi dan akselerator bisnis untuk membantu kaum milenial yang ingin memulai bisnis kreatif. Program ini dapat memberikan bantuan finansial, akses pasar, bimbingan dari mentor berpengalaman, serta dukungan manajerial.
4. Pemanfaatan Teknologi dan Digitalisasi: Bantu kaum milenial untuk memanfaatkan teknologi digital, seperti media sosial, e-commerce, dan platform konten kreatif, agar mereka dapat memasarkan karya atau produk mereka secara global. Kampanye literasi digital juga penting untuk meningkatkan keahlian teknologi mereka.
5. Kemitraan dengan Perusahaan Besar dan Pemerintah: Jalin kerjasama dengan perusahaan besar dan pemerintah untuk menyediakan akses pada program kompetisi, pembiayaan, serta peluang pasar bagi kaum milenial. Kemitraan ini bisa berbentuk program magang, kompetisi karya, atau dana hibah untuk ide-ide kreatif yang inovatif.
6. Festival dan Ajang Pameran Karya: Adakan acara seperti festival seni, pameran, dan market day khusus untuk menampilkan karya-karya milenial. Event ini akan membuka peluang bagi mereka untuk dikenal publik, menarik minat investor, serta membangun jaringan profesional.
7. Kampanye dan Dukungan Produk Lokal: Bangun kesadaran masyarakat untuk mendukung produk-produk lokal dari kaum milenial. Dengan kampanye “Beli Lokal”, pemerintah atau pihak swasta bisa meningkatkan apresiasi terhadap produk ekonomi kreatif yang dibuat oleh anak muda.
8. Pengembangan Pendidikan Kreatif dan Kurikulum Inovatif: Integrasikan program pendidikan ekonomi kreatif dalam kurikulum sekolah atau perguruan tinggi. Pendidikan yang mendukung kreativitas akan menyiapkan milenial untuk lebih siap berkarya di sektor kreatif setelah lulus.
9. Akses Pembiayaan dan Crowdfunding: Berikan akses mudah pada pembiayaan bagi kaum milenial melalui pinjaman lunak, hibah, atau platform crowdfunding. Dengan pembiayaan yang memadai, mereka dapat mengembangkan ide-ide bisnis kreatif mereka menjadi kenyataan.
10. Platform Digital untuk Karya dan Jasa Kreatif: Buat platform digital yang bisa menjadi tempat bagi kaum milenial untuk menjual karya, seperti ilustrasi, desain produk, dan konten digital lainnya. Platform ini bisa membantu mereka menjangkau pasar yang lebih luas.
“Melalui strategi-strategi ini, ekonomi kreatif dapat berkembang dengan pesat dan menjadi pilar penting dalam peningkatan ekonomi daerah, dengan kaum milenial sebagai penggerak utamanya,” pungkas Erzaldi.